Banjarbaru, Info_PAS – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjarbaru bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3...
Banjarbaru, Info_PAS – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjarbaru bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) membuka Pelatihan Hidroponik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang bertempat di Aula Lapas Banjarbaru, Kamis (13/7/2023).
Dalam laporannya, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Banjarbaru, Ady Tri Marwoko menyampaikan kegiatan pelatihan hidroponik akan berlangsung selama 6 hari dan diikuti oleh 10 orang Warga Binaan. "pelatihan hidroponik ini merupakan program pembinaan kemandirian yang digelar dengan tujuan supaya warga binaan memiliki keahlian yang berguna bagi dirinya dan dapat menjadi bekal setelah selesai masa pidananya," terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan SDM Penyuluhan dan Petani DKP3 Kota Banjarbaru, Risnawati dalam sambutannya menyebutkan bahwa pelatihan ini diharapkan bukan saja untuk menambah wawasan tetapi juga mampu meningkatkan keterampilan para peserta dalam rangka menghadapi teknologi pertanian yang semakin maju.
“saat ini, teknologi pertanian dengan sistem hidroponik dijadikan salah satu alternatif bagi masyarakat yang punya lahan terbatas, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai karena prospek cukup bagus dan nilai jualnya tinggi. Semoga pelatihan ini membuat bapak-bapak terampil dan ketika bebas nanti dapat memulai usaha secara mandiri dengan budidaya hidroponik,” ujarnya.
Kegiatan Pelatihan Hidroponik bagi warga binaan dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Banjarbaru melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Tamberin. Ia berpesan kepada para peserta agar dapat memanfaatkan momentum pelatihan sebagai wadah untuk belajar dan mengembangkan kemampuan.
"ikuti pelatihan dengan semangat dan sungguh-sungguh agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat sehingga ketika keluar nanti sudah memiliki bekal keterampilan yang dapat dijadikan usaha secara mandiri untuk menghidupi keluarga. Yang terpenting adalah tidak melakukan tindak pidana kembali setelah bebas nanti," pesannya.
Pelatihan ini tidak hanya sebatas materi sistem pertanian hidroponik yang disampaikan oleh para Instruktur, tetapi peserta juga diajak ke lahan budidaya hidroponik milik Lapas Banjarbaru untuk praktek pembuatan Instrumen hidroponik dan praktek budidaya pertanian hidroponik.
Tidak ada komentar